Indonesia yang bangkrut
Indonesia kita bangkrut? ini bukanlah suatu momok yang diberikan atau doa dibalik kalimat singkat ini. Namun ini lebih dari sebuah pertanyaan retorika yang mengharuskan kita untuk mencari solusi dibalik pertanyaan ini. Disini saya tidak bermaksud menjelekkan bangsa sendiri, namun harusnya hal ini menjadikan kita sebagai salah satu komponen dalam masyarakat Indonesia semakin sadar akan pentingnya suatu perubahan mind set pada umumnya. Dengan Begitu tidak serta merta kita menjadikan ini sebagai perdebatan atau konflik semata yang tak berujung tanpa ada solusi.
Fenomena yang kita lihat dari
bangsa ini adalah kita menjadi budak atau buruh di tanah kelahiran
sendiri, padahal tak dapat dipungkiri bahwa Indonesia sudah merdeka
selama 71 tahun. Hal ini bisa dilihat dengan melimpah ruahnya sumber daya alam
yang tersedia namun hasilnya hanya bisa dinikmati oleh orang asing yang
tak pernah tahu arti jerih payah. Yang dikemudian hari belum tentu anak cucu
kita dapat merasakannya. Kenapa dikatakan seperti itu? masyarakat Indonesia
sebenarnya sungguh mengerti dengan semua sumber daya alam yang ada, belum mampu
memanagenya. Sarana dan prasarana menjadi salah satu unsur penting dalam
menciptakan pertumbuhan ekonomi yang baik dan mampu bersaing. Jika belum mampu
secara global, setidaknya Indonesia sudah mampu mengaktualisasikan dirinya
sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang mumpuni yakni berupa
minyak bumi,timah,gas alam,nikel,batu bara,kayu,bauksit,tanah yang subur,emas,
dan perak dengan dengan pembagian lahan terdiri dari tanah pertanian seluas
10 %, perkebunan sebesar 7 %, padang rumput 7 %, dan daerah yang memiliki
hutan seluas 62 %, dan lainnya sebesarnya 14 %, dengan lahan irigasi seluas 45.970 km. Indonesia masih belum mampu untuk ikut
berpartisipasi dalam upaya peningkatan mutu pertumbuhan perekonomian masyarakat
masih dibilang belum merata.
Jika saya menjadi orang terkaya atau miliki kekayaan di
Indonesia ini, saya akan melakukan hal-hal berikut demi mengokohkan
kemerdekaan Indonesia :
1. Membeli Saham pihak asing
terutama yang berkaitan dengan Sumber Daya Alam yang ada di Indonesia.
Saya ingin menjadikan Sumber Daya Alam itu dapat dinikmati masyarakat
Indonesia. Saya akan melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan terlebih
dahulu agar masyarakat mendapatkan pekerjaan yang merata dan UMR setara
dengan apa yang mereka lakukan, sehingga masalah pengangguran di Indonesia
dapat teratasi.
2. Menggerakkan para pemuda yang
berbakat di bidangnya. Dalam hal ini saya akan mengkoordinir Para lulusan
tersebut untuk mengelola Sumber Daya Alam kita.
3. Retransmigrasi, atau kembali
mengadakan program transmigrasi untuk meminimalisir penumpukkan penduduk yang
berada di wilayah atau pulau tertentu. Dengan adanya pembukaan lahan/daerah
baru masyarakat yang pengangguran mendapatkan hak-hak yang seharusnya mereka
dapatkan sebagai warga Negara Indonesia dengan baik.
4. Menyejahterakan Para Guru yang ada di
Indonesia. Mengapa saya memiliki pemikiran begini ? Saya tidak
mendiksriminasikan profesi tertentu namun saya mengambil pengalaman
pasca dibomnya kota Nagasaki dan Hiroshima yang berada di jepang, dimana mereka
lebih mengutamakan dan mengedepankan profesi seorang guru untuk bangkit
dari sebuah keterpurukan distrik itu. Kaisar kaito memulainya dengan
mencari berapa sisa guru yang selamat dari pengemboman itu.
Dari pengalaman itu diambil kesimpulan bahwa Jepang
memfokuskan di bidang ilmu pengetahuan terlebih dahulu yang diajarkan lewat
perantara seorang guru. Bahkan di negara seperti Finladia yang memperoleh
APBD tertinggi juga memiliki pendidikan yang bermutu di negaranya dimana mereka
lebih menyejahterakan para guru.
Saya mengibaratkan pertumbuhan Indonesia ini seperti bangunan.
Jika pada awalnya sudah diisi dengan dasar yang bermutu maka bangunan itu
akan kokoh. Dan semakin dewasa bangunan itu akan lebih kokoh walau
diterpa masalah. Karena diisi oleh SDM yang mampu bekerja keras dan
professional di bidangnya. Begitu juga dengan penduduknya diharapkan mampu
memperkuat rasa nasionalisme dan menjaga persatuannya, karna jika bangunan
tersebut goyah, masyarakat akan mampu bangkit bersama dan bergotong royong
untuk membangun lagi. Semoga Indonesia menjadi negara yang kokoh dan tak
tertandingi setidaknya di kawasan ASEAN.
Komentar